Mulai dari Sanksi Menyanyi Hingga Cari ke DPR RI. WL: Kalau Kerja Politik Praktis Ada Ngana Punya

Tomohon, CAKRAWALA – Pernyataan menarik dilontarkan Wenny Lumentut SE, Calon Wali Kota Tomohon dari jalur perseorangan atau independen yang memperingatkan para ASN-ASN, tenaga kontrak (nakon) dan juga perangkat kelurahan.

Dari rekaman video yang diperoleh media ini, calon nomor urut dua dalam pidatonya dimulai dengan menyebutkan Kota Tomohon terkenal dengan Kota Pendidikan, Kota Tomohon terkenal dengan Kota Religius, bagaimana ini kalau tidak diperhatikan, harus diperhatikan agar supaya semua dapat berjalan dengan baik.

Demikian juga ASN, tambahan penghasilan pegawai akan dinaikkan agar supaya ada putaran ekonomi yang beredar di masyarakat. Linmas dari 750 akan dinaikkan di atas 1 juta, nakon demikian juga. Meweteng (wakil kepala lingkungan), pala (kepala lingkungan) dari 1 juta 250, satu juta setengah akan dibuat menjadi dua juta.

“Oleh sebab itu, saya ingin sampaikan kepada ASN-ASN dan nakon-nakon, kader akan naik berapa, karena kalau kader gaji cuma dua ratus ribu tiga ratus ribu satu hari cuma sepuluh ribu mana cocok, tidak cocok, mo makan pun tidak ada makanan sepuluh ribu,” ujarnya yang akrab di sapa WL.

“Semua akan dikaji. Dan kalaupun ada kekurangan tong pe anggaran, torang pi cari di DPR RI deng kementerian membawa sumber-sumber ekonomi buat masyarakat Kota Tomohon. Itu tugas pimpinan untuk membawa sumber-sumber ekonomi, bukan cuma badiam cuma baku tunggu deng dana alokasi umum,” beber Lumentut.

Selanjutnya ia mengingatkan ASN-ASN, nakon-nakon dan perangkat kelurahan untuk tidak sombong.

“Yang saya ingatkan adalah ASN-ASN, nakon-nakon, perangkat kelurahan bahwa jangan talalu sombong. Jabatan, kekayaan, kekuatan itu cuma sementara, semua ada waktunya. Lakukan tugas anda dengan baik-baik sesuai tugas anda melayani masyarakat. Jangan masuk-masuk di wilayah politik praktis, jangan ada intimidasi itu tidak baik. Kalau Tuhan berkenan torang ta pilih, ngoni kase dong pe nama-nama kita mo suruh manyanyi di muka dorang satu-satu. Kita nyanda mo beking apa-apa, ta cuma mo suruh manyanyi di muka kong ta mo tanya pa pena, pena bagimana ini, ada di tangan pa ngana tu nasib,” tutur Wenny.

“Kami tidak peduli siapa yang angkat mereka. Selama mereka kerja baik-baik untuk kepentingan masyarakat kami akan lindungi bahkan kami akan promosi. Tapi kalau kerja pollitik praktis ada ngana punya. Kami bukan tangan besi, tapi kami meletakkan dasar-dasar kepemimpinan dan mindset berpikir masyarakat yang benar di Kota Religius,” tandasnya di akhir rekaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *