Untuk Rakyat Sejahtera: Caroll-Sendy, Itu tu Butul

Tomohon, CAKRAWALA – Saat Pemilihan Presiden Februari 2024 lalu, perolehan suara pasangan Prabowo-Gibran di Kota Tomohon mencapai 51.351 suara atau setara dengan 74 persen. Hal ini tentunya menarik untuk diteliti.

Jika kita mengingat kembali tagline kampanye Prabowo-Gibran yakni keberlanjutan dimana melanjutkan akan program Presiden Jokowi yang pada tahun ini sudah menginjak tahunnya ke-10, menjadi dasar penelitian yang akhirnya diteliti dan digodok oleh Tim Litbang Internal Caroll Senduk-Sendy Rumajar (CS-SR).

Pertanyaannya, kenapa rakyat Tomohon memilih Prabowo-Gibran 51.375 dan 37.982 suara untuk PDI Perjuangan.

“Ternyata, karakteristik pemilih rakyat Tomohon adalah pemilih rasional dan memiliki ruang kewenangan sendiri untuk menentukan sikap tanpa tekanan apapun baik kekuasaan maupun materi,” ungkap Jeffry Polii SIK.

Diungkapkan caleg terpilih Partai Gerindra Dapil Tomohon I, ada pelajaran yang dapat diambil dari fenomena ini, bahwa rakyat Tomohon cerdas, bahkan lebih cerdas dari para elit politik atau para pengamat yang tidak memiliki data-data akademis.

Yang menjadi faktor utama, lanjut dijelaskannya bahwa ada satu irisan yang sama antar pemilih Prabowo-Gibran dan pemilih PDI Perjuangan di Kota Tomohon bahwa rakyat ingin keberlanjutan penyelenggaraan kebijakan pemerintahan dan pelayanan masyarakat.

“Dalam melakukan kajian, tim kami memang berdebat keras soal ini namun akhirnya kami ambil kesimpulan bahwa keinginan rakyat harus kita utamakan yakni program keberlanjutan,” katanya.

“Jadi pasangan Caroll Senduk dan Sendy Rumajar adalah kolaborasi antara program keberlanjutan nasional Prabowo-Gibran dan keberlanjutan Kota Tomohon Caroll Senduk. Inilah koalisi untuk rakyat, silahkan pihak lain berpendapat lain, itu kami hormati dan ini sikap politik kami. Dan bagaimana mungkin ngoni (kalian, red) bisa perubahan terus di pusat keberlanjutan, itu bohong,” tegas Polii.

Diingatkannya, konstitusi negara kita adalah negara kesatuan, sistem pemerintahan republik yang implementasinya bahwa pemerintahan daerah adalah perpanjangan tangan pemerintah pusat.

“Apalagi Tomohon masih bergantung dari pembiayaan pemerintah pusat, yah harus keberlanjutan supaya seiring dengan pemerintah pusat. Jangan bikin tagline tegak lurus sampai di pusat tapi programnya perubahan, perubahan itu tagline dari Anies Baswedan dan Nasdem, PKB, PKS,” beber politisi yang akrab disapa Jepol.

Ditambahkannya, ingat prinsip otonomi daerah yakni pusat adalah pusatnya daerah dan daerah adalah daerahnya pusat. “Tomohon untuk rakyat sejahtera harus keberlanjutan Caroll Senduk dan Sendy Rumajar. Itu tu butul,” pungkas Jeffry Polii.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *