Terima 225.422.500 Dosis, Ini 50 Tahapan Kedatangan Vaksin di Indonesia

CAKRAWALLA – Pada 6 September 2021, Indonesia kedatangan vaksin produksi Sinovac sejumlah 5 juta dosis dalam bentuk jadi. Kedatangan ini merupakan tahap ke-50 dan tepat 10 bulan sejak kedatangan vaksin tahap pertama 6 Desember 2020 lalu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Koordinator Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan, kedatangan vaksin ini menegaskan pemerintah berupaya keras memenuhi kebutuhan stok vaksin Covid-19 untuk digunakan dalam program vaksinasi di Indonesia.

Total Vaksin Sinovac dalam bentuk jadi yang telah diterima sebagaimana dijelaskan Airlangga berjumlah 33 juta dosis sedangkan dalam bentuk bahan baku 153,9 juta. AstraZeneca 19,5 juta dosis, Moderna 8 juta dosis, Pfizer 2,75 juta dosis dan Sinopharm 8,25 juta dosis dimana secara keseluruhan Indonesia telah kedatangan sebesar 225,4 juta dosis vaksin dari berbagai merk baik dalam bentuk bahan baku atau vaksin jadi.

Dia mengungkapkan, seluruh vaksin yang dimiliki Indonesia telah melalui uji klinis sehingga dipastikan aman dan berkhasiat serta telah melalui evaluasi dari Badan POM, rekomendasi Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), WHO dan para ahli.

“Semua merek vaksin sama karenanya masyarakat tidak perlu pilih-pilih. Vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia,” kata Airlangga yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar sebagaimana dilansir dari laman covid19.go.id.

Menurutnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan menteri dan kepala daerah mempercepat vaksinasi dan pendistribusian vaksin secara cepat dan merata. “Hingga 5 September 2021 sebanyak 66,78 juta telah memperoleh dosis pertama dan 38,2 juta dosis kedua serta dosis ketiga 713 ribu sehingga total sudah 105,7 juta dosis dan Indonesia menempati urutan ke-6 namun untuk vaksinasi kepada lansia perlu dipercepat,” ujarnya.

Ditambahkanya, angka kesembuhan Covid-19 mencapai 92,8 persen sejak diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dibanding dengan kondisi global pada angka 89,4 persen. Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur juga turun 70 persen.

Airlangga mengingatkan Indonesia untuk terus waspada dan mempersiapkan diri agar tidak terjadi gelombang Covid-19 selanjutnya. “Dengan kerja sama yang baik khususnya vaksinasi, bangsa Indonesia bisa mengendalikan Covid-19 dan memulihkan perekonomian nasional,” tuturnya.

TAHAPAN KEDATANGAN VAKSIN DI INDONESIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *