Tomohon, CAKRAWALA – Jelang kontestasi politik Pilkada Tomohon 27 November 2024 mendatang, menarik untuk disimak dan dapat dijadikan analisis politik yang bisa dijadikan referensi dan sebagai potret politik kekinian di Tomohon.
Pada Pilpres 14 Februari 2024 lalu, perolehan suara Prabowo-Gibran di Provinsi Sulawesi Utara mencapai sekitar 75 persen, salah satu tertinggi di tingkat nasional, sementara di Kota Tomohon mencapai 51.374 suara atau setara dengan 74,49 persen sedangkan Anies-Muhaimin 948 suara dan Ganjar-Mahfud 16.877 suara sehingga total suara sah 69.877.
Dari hasil tersebut, suara partai berdasarkan dukungan masing-masing pasangan calon berdasarkan koalisi pilpres yakni Anies-Muhaimin: PKB 76 suara, Partai Nasdem 1.842 suara, PKS nol dengan jumlah 1.918 suara. Prabowo-Gibran: Partai Gerindra 8.059 suara, Partai Golkar 16.105 suara, Partai Demokrat 2.070 suara, PSI 272 suara, PBB 50 suara, PAN 78 suara jumlah 26.634 suara dan Ganjar-Mahfud: PDI Perjuangan 37.982 suara, Partai Hanura 1.691 suara, Perindo 6 suara jumlah: 39.679 suara.
Dari perolehan suara di atas justru terjadi keanehan dalam hal dukungan partai dan dukungan capres dimana selisih perolehan suara antara Prabowo-Gibran dengan 51.374 suara dan Koalisi Indonesia Maju (Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PBB, PSI) di Kota Tomohon hanya 26.634 suara atau terdapat selisih 24.740 suara. Lantas, dari mana 24.740 suara tersebut?.
Dari hasil tersebut dapat dibuat kajian.
Komentar