Lokon Status Siaga, Pemkot Tomohon Tegaskan Larangan Beraktivitas di Radius 2,5 Kilometer

Tomohon, CAKRAWALA – Ditingkatkannya status Gunung Lokon di Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara   dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga), Pemerintah Kota Tomohon mengeluarkan aturan yang melarang untuk melakukan aktivitas di radius 2,5 kilometer.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Pemerintah Kota Tomohon Nomor 361/SEKRE/599-BPBD Tentang Larangan Melakukan Pendakian dan Aktivitas di Gunung Lokon berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) III yang meliputi, pelaku usaha De Lokon Cafe and Restoran, Taman Wisata Pelangi dan Mahoni, lokasi tambang galian C, pekerja bangunan, petani. Kemudian petani di lokasi perkebunan radius 2,5 kilometer Kelurahan Kakaskasen dua dan sebagian Kelurahan Kakaskasen Satu, Kinilow dan Tinoor serta para pecinta alam, pendaki, wisatawan mancanegara dan lokal.

Pemkot Tomohon melalui tim gabungan langsung melakukan sosialisasi dan pemantauan ke lokasi-lokasi yang masuk dalam radius 2,5 kilometer dari Kawah Gunung Lokon, Jumat 21 Juli 2023. Dalam sosialisasi dan pemantauan tersebut telah ditegaskan agar segera mengindahkan surat edaran yang telah dikeluarkan.

Sekretaris Daerah Kota Tomohon Edwin Roring SE ME menegaskan camat dan lurah agar terus memantau aktivitas di lokasi-lokasi tersebut dan jika ditemukan adanya pelanggar segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian, TNI maupun Sat Pol PP.

“Pemerintah telah melakukan tugasnya dan berkewajiban memperingati. Ini membutuhkan kesadaran bahwa ancaman bahaya bencana harus diikuti dengan kesiapsiagaan dan mitigasi. Ini bagian dari usaha pemerintah mengurangi risiko dari dampak bencana itu sendiri,” tuturnya.

Kota Tomohon kata Roring telah mendapat banyak pengalaman dari kejadian-kejadian bencana sebelumnya.

“Kita berusaha tetap menekan korban jiwa dan kita bersyukur selama bencana Gunung Lokon di tahun-tahun sebelumnya korban jiwa berada pada titik zero. Oleh karena itu, saat ini kita terus berupaya sambil berdoa semoga Kota Tomohon terus dijauhkan dari bencana,” tandasnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (KaLaksa BPBD) Kota Tomohon Hengkie Supit SIP menegaskan, langkah-langkah antisipatif menghadapi peningkatan aktivitas GunungLokon sudah dilakukan sesuai dengan SOP.

“Mulai dari Level II sampai naik menjadi Level III, BPBD sudah mensosialisasikan dan mengimbau melalui media massa, elektronik, medsos, pemasangan baliho dan rambu-rambu evakuasi. Koordinasi dengan semua stakeholder terus kami lakukan,” tutur Supit.

Ditambahkannya, kesiapan sarana prasaran (sarpras) juga lokasi pengungsian atau selter mulai disiapkan.

“Saat ini juga sementara update rencana kontigensi erupsi Gunung Lokon. Pada prinsipnya kesiapsiagaan bencana harus dilakukan oleh semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun stakeholder kebencanaan lainnya,” pungkas Hengkie Supit.

Nampak dalam sosialisasi dan pemantauan ini, Sekretaris Sat Pol PP, Kabid Trantibum Sat Pol PP, Camat Tomohon Utara, Kabid Darurat dan Logistik BPBD, Babinkamtibmas (Unsur Polri), Babinsa (Unsur TNI), Lurah Kakaskasen 2 dan Perangkat linmas, Komandan TRC-PB BPBD, Pusdalops-PB BPBD, Anggota Sat Pol PP, Anggota TRC-PB dan Pusdalops PB BPBD Kota Tomohon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *